Senin, 11 Agustus 2008

APA KABAR LAP.BANTENG.......

Sejak dibukanya pameran Flora dan Fauna di lapangan banteng, rasanya belum ada kabar yang mengejutkan selain komentar anggota dewan yang ribut karena harga stand yang mahal, selain komentar yang tidak tau kelanjutannya tersebut, pameran kali ini tidak seheboh yang diperkirakan orang. Banyak para pemain dan penggemar bunga menunggu kejutan apa yang akan terjadi dibalik hebohnya persiapan pameran ini.

Beberapa waktu lalu saya sempat menyambangi pameran tersebut dan mencoba menggali informasi dari beberapa pedagang yang ada disana dan hampir sebagian besar merasa pameran kali ini belum menyentuh ruh sebenarnya dari yang diharapkan. Lain dengan beberapa pameran seperti dikarang anyar selalu ada kejutan-kejutan yang menjadikan pameran bunga begitu menjadi greget.

Rabu, 02 Juli 2008

MENYEDIAKAN ANTHURIUM BERKUALITAS


CITRA FLORIST
MENYEDIAKAN BERBAGAI TANAMAN HIAS DENGANHARGA GROSIR
ANTHURIUM GELOMBANG CINTA
ANTHURIUM JEMANI (BERBAGAI JENIS)
AGLONEMA


Selasa, 01 Juli 2008

MEMBANGUN JARINGAN
ANTHURIUM


Menyikapi kondisi pasar tanaman hias khususnya anthurium yang masih memiliki pasar semu, artinya pasar anthurium masih sebagian besar beredar diantara pedagang, sehingga peredaran anthurium belum menyebar secara besar-besaran dikalangan masyarakat. Dengan adanya pasar semu di bisnis anthurium maka kemungkinan pasar naik turun tidak terkendali masih mungkin terjadi. Bagaimana agar pasar anthurium teredukasi maka harus dirancang program-program pelatihan budidaya dan marketing bagi para pedagang baru dan penyuka/hobiis yang akan mulai mengkoleksi berbagai tanaman hias khususnya anthurium.
HARGA ANTHURIUM NAIK.....


Pasaran anthurium khusunya jemani mengalai kenaikan yang drastis sebagai akibat aksi beli pedagang tanaman hias dari berbagai daerah dalam pameran di Karang Anyar. Diberitakan banyak pedagang dari Sulawesi,Ambon dan daerah lain bahkan mancanegara melakukan aksi belai besar-besaran. Bahka kabar terakhir untuk jenis jemani 2-3 daun sempat menghulang dari pameran karena diborong padangan dalam rangka untuk persiapan pameran akbar di Lapangan banteng.

Jenis anthurium jemani yang semakin menunjukkan pamornya, memberikan dampak juga pada jenis tanaman hias jenis lainnya. Anthurium gelombang cinta yang kelihatan semakin surut dengan melonjaknya harga jemani menjadikan turut juga terkoreksi naik. Ini merupakan kabar gembira bagi Nursery, pedangan tanaman lainnya. Jenis apa saja yang alris manis dipasar sekarang ini. Untuk skal kecil jenias jemani dengan lebar daun 2-3 jari menjadi primadona, karena harga yang relatif terjangkau dan kehawatiran mati karena ketidak katahuan memelihara menjadi pilihan konsumen. Jemani indukan dan remaja tetap beredar dipasar semu.

Ini tentu saja kabar yang sangat mengembirakan, banyak pemain baru dan hobiis baru berburu anthurium dibawah remaja karena selain harga terjangkau, masih meungkinkan terjadi mutasi dan berharap mutasinya menjadi jenis yang ;lebih eksotik. Pameran Bunga di Intora Senayan membuka mata para penghobi bahwa banyak sekali muncul varian baru yang akan meramaikan pasar anthurium di Indonesia.

salam bahagia
agus sutiyono

Senin, 26 Mei 2008

MANFAAT AIR AC BAGI TANAMAM
Teman-teman selama kurang lebih saya melakukan exercise dengan beberapa tanaman berbagai jenis baik itu anthorium, aglonema dan beberapa jenis tanaman lainnya dengan menyirami setiap pagi dan sore dengan air ac, yaitu air yang saya dapatkan dari menampung air buangan ac kedalam ember. Dalam waktu yang sangat cepat saya mendapatkan hasil tanaman yang sangat luar biasa. Air ac yang ada saya coba campur vitamin tanaman organik dan hasilnya saya mendapatkan daun tanaman yang hijau dengan ketebalan yang lebih tebal dan pada tanaman aglonema menjadi cepat tumbuh tanaman baru yang banyak artinya lebih dari satu dalam setiap tanaman.

Ini pengalaman yang luar biasa, dan saya pikir anda bisa mencobanya. Daripada air ac terbuang percuma lebih baik ditampung dan kemudian dapat digunakan untuk menyiram tanaman dengan hasil yang luar biasa. Selamat mencoba.....dan salam bahagia.

agus sutiyono
citra florist
02199694477
http://www.citraflorist.blogspot.com
E-mail: citraflorist@yahoo.co.id

Kamis, 20 Maret 2008

Kiat Memelihara Anthurium
Rabu, 06 Juni 2007 17:43:03

Penampilan tanaman athurium yang prima selalu menjadi dambaan setiap pemiliknya. Untuk dapat memiliki anthurium yang mantap, prima, eksklusif dan megah, serta sedap dipandang mata, perawatan jelas menjadi kunci utama.A. PENYIRAMAN:Penyiraman memegang peran penting untuk menjamin pertumbuhan anthurium yang sehat. Namun demikian selalu disarankan, penyiraman tidak boleh berlebihan. Air tidak boleh sampai tergenang, atau media sampai becek. Secara ringkas, penyiraman anthurium hanya berfungsi untuk menjaga kelembaban media saja. Yang ideal penyiraman dilakukan satu hari sekali, pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari setelah pukul 17.00, untuk menghindari penguapan. Pada musim kemarau, atau saat suhu sangat tinggi dan kelembaban udara juga meningkat, jadwal penyiraman boleh dilakukan 2-3 kali sehari. Apabila media masih basah, penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman yang terlampau sering justru menyebabkan tanaman busuk dan memicu munculnya penyakit. Upayakan menggunakan air yang bersih dan terhindar dari pencemaran. Penyiraman bisa dilakukan dengan sprayer ke arah media tanamnya, bukan pada daunnya untuk menjaga agar daun tidak robek.B. PEMUPUKAN:Pupuk dasar bagi anthurium adalah NPK. Di pasaran saat ini tersedia pupuk NPK dalam bentuk slow release seperti Dekastar atau Osmocote. Apabila menggunakan pupuk ini, pemupukan cukup dilakukan enam bulan sekali. Pupuk NPK diberikan dengan cara disebar di sekitar tajuk tanaman. Jumlahnya, mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan.
Jenis pupuk yang diberikan, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan fase pertumbuahnnya:
· Pada tanaman muda, gunakan pupuk dengan kandungan N (Nitrogen) yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif.
· Pada saat tanaman sudah mencapai fase generatif, bisa diberikan pupuk dengan kandungan P (Phospor) dan K (Kalium) yang tinggi guna merangsang munculnya bunga. Selain pupuk dasar NPK, sebaiknya juga diberikan pupuk kandang atau humus sedikitnya setahun sekali. Pupuk kandang yang digunakan harus steril. Untuk anthurium daun, banyak hobbyst menambahkan dengan menyemprotkan pupuk majemuk, seperti Gandasil atau Atonik sesuai aturan. Disebut pupuk majemuk karena kandungannya tidak hanya NPK tetapi juga ada unsur tambahan. C. PENEMPATAN:Anthurium sebaiknya ditempatkan di tempat semi teduh. Tepatnya, lokasi dengan intensitas cahaya antara 30-40%. Misalnya, di teras rumah, halaman rumah di bawah pohon pelindung, atau ruangan dalam dekat jendela.Jika diletakkan di dalam rumah, sebaiknya taruh dekat jendela atau yang terkena cahaya matahari. Anthurium yang diletakkan di dalam rumah, sebaiknya di keluarkan secara berkala. Sedikitnya 3 hari sekali selama sehari penuh. Karena tanaman yang terlalu lama bnerada di dalam ruangan, cenderung membuat daun-daunnya pucat. Jika ruangan ber-AC, daun menjadi kering dan warna hijau menjadi kusam.
Jika diletakkan di halaman terbuka, harus menggunakan shading net yang memiliki ketebalan 60%, yang memungkinkan hanya 40 % cahaya masuk. Jangan terlalu gelap, atau teduh. Ini bisa membuat pertumbuhan fisik tanaman terganggu. Misalnya, tangkai daun anthurium yang mestinya bertangkai pendek, menjadi memanjang, bentuk daun yang mestinya bulat, menjadi runcing, dan berbagai perubahan lainnya. Yang selalu harus diingat, jangan sampai anthurium kita terkena cahaya matahari langsung, daun anthurium bisa terbakar (necrosis) dan musnah sudah keindahan anthurium sebagai tanaman hias berdaun indah.D. PERAWATAN DAUN:Daun adalah bagian dari anthurium yang paling spesial. Kalau daun anthurium kotor penuh debu, atau sobek, kadar ketistimewaannya dengan sendirinya akan merosot.
Untuk menjaga agar daun-daun anthurium kita selalu kinclong dan ngejreng, tentu saja kita harus menjaganya dari kotoran atau debu. Kalau dianggap perlu, boleh saja kita melapnya dengan tissue basah atau kain halus yang basah, setiap hari.
Sedang untuk menjaga agar daun-daun anthurium yang kita sayangi tidak sobek, atau hangus terbakar matahari sebaiknya kita meletakkan tanaman anthurium di tempat yang kita anggap paling aman baik dari lalulintas orang lalulalang maupun cahaya matahari langsung. E. SANITASI:Yang dimaksud sanitasi di sini adalah kebersihan yang meliputi kebersihan lingkungan, media tanam dan alat kerja. Harus diingat, bahwa kondisi lingkungan dan cuaca jelek, terutama di musim hujan sering-sering memicu munculnya berbagai jenis penyakit seperti bakteri atau jamur.
Media tanam selalu dianjurkan steril. Tujuannya, juga untuk mencegah munculnya cendawan.(Dikutip dari buku Pesona Anthurium Daun karangan Kurniawan Junaedhie, Penerbit Agromedia Pustaka, Jakarta)
Tata Krama
Berjualan Tanaman Hias
Senin, 17 September 2007 22:12:25

Dunia usaha mengenal etika dan punya mekanisme yang harus dipatuhi semua pihak. Kita tidak perlu belajar etiket di John Robert Power atau membaca buku-buku Dale Carnegie untuk berbisnis tanaman hias. Namun, kalau kita mau menjadi pebisnis tanaman hias bermartabat, dan dihormati, seyogyanya memang harus tahu tatakrama yang berlaku di dunia tanaman hias seperti berikut ini.
Beli Putus, Jangan Konsinyasi Jangan pernah berniat untuk membeli secara konsinyasi atau titip jual tanaman hias. Tanaman hias adalah komoditas dengan karakter khusus. Belilah secara putus, soal pembayaran tunai atau berhutang itu soal lain. Tidak lazim Anda mengembalikan ke pemiliknya kalau tanaman tersebut tidak laku.
Jangan Bagi Kartu Nama di Tempat OrangJangan suka membagi kartu nama di gerai orang lain. Mungkin si empunya gerai tidak menegur Anda terang-terangan, tapi dia pasti mencap Anda sebagai pedagang tanaman bokek yang kampungan.
Jangan Berdagang di Tempat OrangJangan suka berjual beli di gerai orang lain. Ini sangat menyebalkan. Jangan Membujuk Pelanggan OrangJangan mengajak atau membujuk pembeli yang sedang berada di gerai orang untuk datang ke gerai Anda kalau Anda tidak mau dianggap pedagang kutukupret.
Jangan Menjelek-jelekkan PesaingJangan suka menjelek-jelekkan reputasi rekan atau kolega Anda. Kalau barang Anda dibilang mahal, dan kolega Anda dibilang murah, santai saja. Bilang saja, mungkin dia beli lebih murah, sedangkan Anda kulakan dengan harga mahal. Rezeki tak akan lari ke mana-mana.
Jangan Jual Lebih Murah ke KonsumenKalau Anda mau menjadi pedagang tanaman hias yang jempolan, Anda akan membedakan harga untuk pedagang (yang membeli dari Anda untuk dijual lagi) dengan mereka yang hanya membeli satuan atau eceran. Tidak etis, kalau menjual barang yang sama dengan harga sama, padahal yang satu pedagang yang satu pengecer. Pedagang yang membeli tanaman Anda bisa diibaratkan kaki Anda. Kalau Anda menjual dengan harga sama ke pengecer, itu sama saja dengan menebas kaki Anda sendiri alias ‘bunuh diri’ namanya. (Dikutip dari buku "JURUS SUKSES BISNIS TANAMAN HIAS", Kurniawan Junaedhie, PT Pustaka Agro Media, Jakarta, 2007)
Arti Bonggol
Pada Aglaonema
Senin, 19 November 2007 20:59:02

Kita sering terkecoh, saat membeli aglaonema mahal, ternyata --setelah kita bongkar-- tidak punya bonggol, kecuali hanya beberapa helai akar. Padahal ada satu bagian lain yang tak kalah pentingnya, khususnya untuk tanaman aglaonema, yakni bonggol.Bonggol terletak di bawah daun paling bawah, atau di atas tumbuhnya akar. Orang Selalu Menyebut Bagian Dari Tanaman Aglaonema Hanya Terdiri Dari: Akar, Batang, Daun, Dan Paling Banter Bunga, Buah Atau Biji. Padahal Ada Satu Bagian Lain Yang Tak Kalah Pentingnya, Khususnya Untuk Tanaman Aglaonema, Yakni Bonggol. Bonggol Terletak Di Bawah Daun Paling Bawah, Atau Di Atas Tumbuhnya Akar. Bonggol Disebut Panjang Jika Panjangnya Sedikitnya 5 Cm. Sebaliknya Disebut Pendek, Jika Panjangnya Hanya 1-2 Cm. Apa Yang Menyebabkan Bonggol Menjadi Hal Yang Penting? Bonggol Terdiri Dari Ruas-Ruas. Ruas-Ruas Itulah Yang Kelak Memunculkan Anakan-Anakan Baru Aglaonema. Jika Bonggol Pendek Atau Tidak Ada Sama Sekali, Otomatis Peluang Memperoleh Anak Dari Aglaonema Menjadi Sulit. Bahkan Kemungkinan Besar Anda Akan Memperoleh Tanaman Aglaonema Yang Kurang Sehat, Sebaliknya Jika Bonggol Panjang, Yang Ditandai Dengan Banyaknya Ruas, Kita Bisa Berharap, Aglaonema Tersebut Akan Produktif Menghasilkan Anakan-Anakan Baru. Atau Kalau Ada Waktu, Potong Bonggol Itu Sekitar 2 Cm, Dan Tanam, Untuk Menghasilkan Tanaman Baru. Harga Aglaonema Tidak Murah. Karena Itu, Disarankan, -- Seperti Sudah Disinggung Pula Di Bagian Lain Buku Ini-- Sebaiknya Anda Tidak Perlu Segan-Segan Apalagi Malu Meminta Penjualnya, Untuk Mengeluarkan Tanaman Yang Anda Beli Dari Dalam Pot, Untuk Melihat Kondisi Bonggolnya.
(Dikutip Dari Buku Panduan Praktis Perawatan Aglaonema, karangan Kurniawan Junaedhie, penerbit PT Agromedia Pustaka, 2006)
Strategi
Memasang Harga Tanaman
Kamis, 04 Oktober 2007 11:07:05
Berbisnis tanaman itu gampang. Namun, untuk memulai bisnis ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk menjalankan bisnis tanaman hias ini. Salah satunya adalah strategi memasang harga tanaman. Menetapkan harga sebuah tanaman hias itu penting, meski tidak mudah. Ada beberapa patokan yang bisa dipertimbangkan. Misalnya, melihat harga pesaing. Pastikan, Anda mau harga lebih mahal atau lebih murah dibandingkan pesaing. Menetapkan harga lebih murah itu biasa, tapi bagaimana jika kita ingin menetapkan harga lebih mahal? Bisa saja. Kalau tanaman hias yang sama diletakkan di pot keramik yang mahal, harga tentu lebih mahal. Cara lain adalah menghitung biaya yang dikeluarkan supaya Anda tetap mendapatkan untung. Harga beli, misalnya harus diperhitungkan dengan ongkos bea cukai, transportasi, dan resiko. Selain itu, di dunia bisnis tanaman hias ini juga terdapat strategi-strategi bisnis modern lainnya yang boleh saja Anda coba. Di antaranya: Block Pricing.Block pricing bisa diartikan sebagai harga borongan. Harga ini dipatok agar pembeli bisa memilih untuk membeli borongan atau eceran. Cara ini biasa digunakan oleh nurseri atau pedagang tanaman hias yang mau cuci gudang. Namun, bisa juga dimanfaatkan oleh nurseri untuk menjual tanaman-tanaman yang susah dijual eceran. Commodity Bundling.Beberapa produk yang tidak sejenis dijual dalam satu paket harga. Misalnya, membeli sejumlah anthurium dengan tambahan beberapa pot aglaonema. Maksudnya, supaya semua tanaman bisa terjual. Price Discrimination.Diskriminasi harga, begitulah kira-kira terjemahannya. Artinya, konsumen yang sama diberi harga berbeda, karena volume pembelian berbeda. Jika konsumen membeli satuan dengan harga Rp 100.000 per pot, ia akan mendapat harga Rp 60.000 per pot jika membeli 100 pot. Konsumen bisa diberi harga prospek. Harga yang diberikan lebih rendah dibandingkan dengan harga normal kalau konsumen dianggap memiliki prospek, yakni bisa menjual banyak dan pandai memasarkan tanaman kita.
Artikel ini tiulis oleh Kurniawan Junaedhie dalam buku Jurus Sukses Bisnis Tanaman Hias yang diterbitkan AgroMedia Pustaka. Buku ini sangat tepat bagi Anda yang berancang-ancang memasuki dunia tanaman hias. Mulai dari modal yang dibutuhkan, kiat memilih nama nurseri, strategi memilih model bisnis, menentukan tanaman yang akan dijual, hingga tip & trik memahami konsumen serta calon konsumen

Rabu, 19 Maret 2008

Gebrakan Trend Anthurium
dan Harga Selangit
By duniaflora
Saturday, September 22, 2007 00:19:56
Clicks: 1100

Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, yang pertama kita harus menyadari, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di Dunia. Sehingga merupakan pasar yang besar juga untuk berbagai barang yang ada di Dunia, baik Konsumsi, telekomunikasi, otomotif, maupun Tanaman hias. Sudah terbukti Penjualan otomotif, dan Hand phone sebagai contohnya Nokia 9500 yang harganya fantastis, mendudukkan Indonesia sebagai negara pembeli terbanyak di Dunia. Jadi kita kemudian jangan kaget, jika muncul fenomena Booming akan produk tertentu, apalagi tanaman hias yang tingkat serapannya seperti kepemilikan telephone genggam, akibat harganya yang terjangkau. Yang terjadi dengan Anthurium merupakan perulangan dari apa yang terjadi dengan Adenium. Bedanya booming adenium lebih banyak menguntungkan penjual di Luar negeri, khususnya Thailand. Berpuluh-puluh Juta biji, bibit, bonggol Adenium yang diimport dari negara gajah Putih masuk ke Indonesia. Belum lagi yang kemudian diperbanyak oleh petani-pengusaha tanaman hias Indonesia belakangan. Tetapi hal ini tetap membuat adenium bercokol tetapi pasar tidak jenuh bertahun-tahun lamanya , dengan penjualan yang seringkali mencengangkan. Padahal harga di Thailand hanya beberapa puluh ribu rupiah saja. Anthurium mencatat fenomena yang cukup mengagumkan. Dimana Booming anthurium diawali oleh pedagang-pedagang Anthurium yang mencari Indukan untuk mensupply kebutuhan tanaman di Sentra Anthurium seputaran kaki Gunung Lawu, khususnya di Karanganyar, Sragen, Temanggung, dll. Tanaman Anthurium yang diburu umumnya Indukan, baik indukan Anthurium Jenmani, Anthurium Gelombang cinta -wave of love dan Anthurium Hookeri khususnya yang bertongkol. Anehnya perburuan mereka ke daerah sekitarnya yang kemudian meluas ke Jakarta, Sawangan dan Depok, pada gilirannya ikut memacu spekulasi dan juga menaikkan trend Anthurium yang semula tidak dilirik sama sekali. Hal ini mengakibatkan terjadi Demand yang naik pesat, karena anthurium juga perlahan-lahan naik pamornya. Permintaan anthurium kemudian mengalami grafik peningkatan yang cukup tajam, Indukan-indukan yang jumlahnya sangat sedikit, disamping tanaman Anthurium yang sangat lambat besarnya pada akhirnya memacu peningkatan harga yang tidak terkendali. Bibit yang semula harganya hanya beberapa ribu rupiah meningkat tajam menjadi hitungan puluhan ribu rupiah. Stok bibit ludes dimana-mana karena pada saat yang bersamaan penghobbi tanaman hias mulai ikut memburunya untuk dikoleksi. Perlu dicatat, permintaan anthurium selama ini hanya sedikit proporsinya yang dijual langsung ke masyarakat luas. Karena sebagian besar masih berkutat di tingkat pedagang dan hobiis. Trend Anthurium pun baru mewabahi beberapa daerah saja di Indonesia. Bisa dibayangkan apabila Trend anthurium ini meledak dimana-mana, harga akan meningkat tajam tidak terkendali. Trend dan Preferensi konsumen pun sudah terlanjur memiliki patron pola standarisasi dalam negeri, misalnya dengan adanya penamaan jenmani kobra, jenmani mangkok, wave of love kw1, hookeri pucuk merah, garuda, dll. Penamaan ini tentu saja tidak dikenal diluar negeri, hal ini berdampak pada keterbatasan pasokan, karena sulit mengharapkan pasokan sejenis. Pasokan pun sebagian besar hanya mengandalkan produksi dalam negeri saja. Terutama dipengaruhi faktor Thailand yang biasanya selalu menjadi pemasok tanaman hias Indonesia, yang untuk saat ini tidak bisa berkutik. Disamping anthurium, khususnya anthurium daun, tidak lumrah dibudidayakan disana, stok tanaman pun berjumlah sedikit, dan perbanyakan tentu saja mengalami kendala waktu. Sehingga Pasokan Anthurium selama ini hanya mengandalkan Indukan yang itu-itu saja, dan beberapa tanaman yang mulai beranjak dewasa. Untungnya, seperti sifat tanamannya, demam anthurium pun berjalan lambat tapi pasti. Sehingga pertumbuhan demand dan supply tidak berbeda terlalu drastis, tetapi meningkat perlahan, meskipun selalu stock habis dimana-mana. Untuk mengatasi kelangkaan barang inipun berlangsung mulus di anthurium, karena banyaknya varian yang dimiliki, sehingga kelangkaan barang tidak serta merta membuat harga melonjak, karena konsumen selalu terbuka untuk menerima varian pengganti yang tersedia dipasar. Hal ini juga merupakan faktor penting yang menunjukkan trend anthuirum ini seperti halnya adenium akan bertahan cukup lama. Setidak-tidaknya dalam hitungan 1 - 2 tahun kedepan.
Aneka Model
Bisnis Jual Tanaman
Rabu, 05 Maret 2008 12:47:16

Saya heran, kenapa kalau kita menyebut berjualan tanaman hias maka yang langsung muncul di kepala kita adalah orang yang menjajakan tanaman di gerai-gerai di pinggir jalan atau di sentra-sentra tanaman hias? Tidak salah juga. Tapi nyatanya pebisnis tanaman hias yang sukses tidak selalu harus menyewa gerai baru bisa menjualnya seperti kisah yang saya uraikan barusan. Menjual tanaman orang lain untuk mendapat komisi nyatanya juga bisa jadi model bisnis menarik. Berikut beberapa model bisnis yang lazim dikenal di dunia tanaman hias:
Sewa dan buka gerai tanaman hias. Ini cara paling konvensional. Jual tanaman hias dengan cara menyewa lapak di tempat terbuka. Kalau Anda punya nyali dan mau sedikit nekad, bisa gunakan lahan kosong milik pengembang yang tidak difungsikan atau lahan kosong milik siapa saja. Cuma konsekuensinya, Anda harus siap-siap dikejar petugas Trantib dan berurusan dengan para preman. Jelas, cara ini tidak dianjurkan. Yang paling baik, sewa saja secara resmi lapak-lapak di sentra-sentra tanaman hias yang juga resmi. Di Jabodetabek misalnya ada di Ragunan, Jakarta Selatan; Flona Alam Sutera, Serpong Tangerang dan Pusat Tanaman Hias BSD City di Kompleks Taman Tekno.
Sistem sewa biasanya dihitung per bulan atau per tahun di luar beaya kebersihan dan keamanan. Hitungan untuk tahun 2007, rata-rata per tahun antara Rp. 5 sampai 10 juta untuk setiap kapling. Kalau lahan sudah habis di tempat resmi tadi, Anda bisa ‘membeli hak pakai’ pada penyewa lama secara bisik-bisik. Dengan catatan, penyewa lama sudah bosan, tentu saja. Harga beli ‘hak pakai’ juga bervariasi antara Rp. 20 juta sampai Rp. 100 juta per kapling.
Menyewa lapak di sentra penjualan tanaman hias resmi, selain tidak dikejar-kejar petugas Trantib, Anda juga tidak perlu repot-repot promosi. Karena sentra tanaman itu sendiri sudah mampu mengumpulkan pengunjung. Paling tidak, kalau Anda belum punya pelanggan, kalau nasib baik, ada pelanggan tetangga kesasar masuk ke gerai Anda. Yang perlu Anda lakukan tinggal memajang tanaman-tanaman yang bagus, memasang karyawan yang ramah dan membuat gerai Anda menyenangkan.
Sewa stand dan buka pameran.Pameran Tanaman Hias merupakan ajang promosi dan ajang penjualan yang bagus. Pihak penyelenggara melakukan banyak promosi untuk mengudang konsumen datang. Kalau Anda sewa stand dan buka pameran di situ, bukan mustahil gerai Anda dikunjungi orang, dan tanaman Anda dibeli orang.
Sekadar informasi, di Jabodetabek, sewa stand saat ini berkisar antara Rp. 750rb sampai Rp. 3 jt, untuk ukuran gerai 3 x 5 meter, selama pameran berlangsung antara 7 sampai 10 hari. Di Jakarta ada beberapa event pameran tanaman yang berskala nasional, seperti Pameran Flora Fauna di Lapangan Banteng setiap bulan Agustus, atau pameran-pameran tanaman hias yang diselenggarakan Majalah Trubus. Tapi banyak juga pameran-pameran serupa yang diselenggarakan oleh Pemda, Supermal, atau event-event organizer, di banyak tempat. Kalau Anda berminat, silakan saja hubungi penyelenggaranya.Yang perlu Anda lakukan, selain menyiapkan tanaman hias andalan adalah mencetak kartu nama untuk disebar. Jangan lupa cetak nomor telepon Anda jelas-jelas, agar setelah pameran usai, tanaman Anda tetap dibeli orang.
Open House. Open house atau buka nursery di rumah sendiri paling enak. Anda bisa setiap hari menongkrongi, memantau, dan menerima pembeli. Kalau bisnis Anda laku, Anda boleh bilang pada keluarga di rumah yang ikut menyaksikan, bahwa jadi pedagang tanaman hias tidak hina. Cara ini gampang dilakukan bila Anda punya pekarangan atau lahan yang memenuhi persyaratan. Tapi bagi yang tidak punya lahan, bisa bikin dak.
Enaknya, para tetangga yang lewat dan melihat, atau handaitaulan yang kebetulan mampir bisa menjadi pengiklan bisnis Anda. Syukur-syukur mereka juga ikut tergerak untuk membelinya, bukan malah memintanya secara gratis. Jika yang terakhir ini terjadi, jangan sekali-kali Anda mengabulkannya. Lebih baik Anda menjual kepada mereka dengan harga miring atau rugi, daripada memberinya cuma-cuma. Jangan sampai yang kemudian menjadi berita dari mulut ke mulut adalah bahwa tempat Anda adalah tempat yang tepat di mana orang bisa mendapatkan tanaman secara gratisan. Dengan menjual murah atau rugi, sedikitnya, yang akan menjadi berita adalah tempat Anda tempat menjual tanaman dengan harga murah.Keuntungan lain dengan memilih cara ini, Anda tentu saja tidak perlu buang beaya untuk menyewa lapak. Juga, kalau sedang tidak ada pembeli, Anda bisa menikmati keindahan setiap hari. Kerugiannya: istri, mertua, anak atau cucu Anda bisa terganggu ruang geraknya. Anda juga harus mulai bersiap-siap memiliki rumah seperti hutan belantara. Cara ini juga bisa dilakukan secara luwes. Misalnya, kalau Anda masih ngantor, atau punya usaha lain, Anda bisa hanya open house pada hari Sabtu dan Minggu saja.
Nitip teman yang menjual tanaman atau pada penjual tanaman yang Anda kenal. Ini cara paling aman, terutama jika Anda tergolong hobiis pembosan. Jadi kalau ada tanaman yang Anda anggap sudah menjemukan, Anda bisa mereka untuk memasarkannya. Cara nitip teman juga pas jika Anda tergolong pemalu, atau masih malu-malu menjadi pedagang tanaman hias.
Keuntungannya, rumah Anda nyaman, dan Anda tak perlu mengeluarkan beaya sewa lapak. Jeleknya, kalau tanaman Anda tersia-sia di tempat ‘penitipan’. Bahkan bukan tidak mungkin, orang-orang yang Anda titipi malah men’curi’ tanaman Anda dengan memotong bonggol atau akarnya tanpa Anda ketahui.
Menyewa tukang gerobak keliling. Ini cara paling jitu kalau rumah Anda sempit, dan Anda tidak punya kebun sendiri. Bikin gerobak dorong, dan panggil para pengangguran yang tinggal di sekitar Anda untuk diajak menjadi pedagang keliling tanaman hias. Suruh mereka masuk ke perumahan-perumahan menjajakan tanaman Anda. Dewasa ini banyak orang senang tanaman hias tapi terlalu sibuk untuk mendatangi nursery. Mereka adalah pasar potensial Anda. Enaknya, setiap hari Anda menerima setoran dari para penarik gerobak dorong.
Kalau setiap gerobak menyetor Anda uang Rp. 1 juta saja sehari, kita sudah bisa bayangkan, betapa indahnya bisnis tanaman hias. Dari sana sekaligus Anda juga bisa mendapat info tanaman apa yang disukai dan mana yang tidak disukai. Yang disukai, segera belanja di tempat penjualan grosir tanaman hias. Risikonya, kalau penarik gerobak kabur beserta gerobaknya Anda bisa gigit jari. Tapi Anda bisa cegah duluan dengan menyimpan fotokopi KTPnya. Kalau ada apa-apa, tinggal lapor polisi.
Jadi Hunter atau BuserKalau Anda ingin dapat untung dari berjualan tanaman hias tapi modal cekak atau tidak punya modal sama sekali, cara ini bisa dilakukan. Yaitu dengan menjadi seorang huinter (pemburu) atau buser (buru sergap) tanaman hias. Pada dasarnya hunter maupun buser adalah makelar atau istilah kerennya, brooker. Modalnya, informasi dan sebuah hand phone yang bisa kirim foto melalui MMS (Multimedia Messaging Service). Dengan model bisnis ini, Anda bahkan tidak harus punya tanaman sendiri.
Buka kebun khusus sendiri di daerah pinggiran. Cara ini mungkin termasuk cara paling mahal. Karena kita harus menyewa atau memiliki lahan luas di daerah pinggiran di mana harga atau sewa tanah masih murah. Tapi percayalah, meski di dearah pinggiran sekali pun, kalau koleksi tanaman hias Anda bagus, orang akan tetap memburunya. Bak syair lagu: “Ke gunung kan kudaki, ke laut kan kuseberangi….”Keuntungannya, Anda bisa memilih konsumen yang datang ke kebun Anda. Kalau Anda sedang capek Anda bisa mengatakan nursery Anda tutup, Anda sedang di luar kota atau alasan-alasan lainnya. Bahkan Anda bisa menyeleksi pembeli Anda. Keuntungan lainnya, kalau orang sudah jauh-jauh datang ke tempat Anda, sudah pasti mereka juga akan berbelanja cukup banyak.
Buka kebun, sekaligus buka kedai kopi atau GaleriKalau kondisi keuangan memungkinkan, dan lokasi mendukung, selain buka kebun dan jual tanaman, Anda bisa menambah fasilitas lain seperti kafe atau kedai kopi, atau galeri lukisan. Jadi, selain berburu tanaman, pengunjung bisa minum kopi, atau beli lukisan. Di Bandung ada All About Strawberry. Bapak Ibu beli tanaman strawberry, anak-anak bisa minum juice strawberry. Di Baturaden, Purwokerto ada Puspa Tiara Nursery yang menyediakan bakso dan kopi. Istri beli tanaman, anak-anak makan bakso dan suami bisa ngopi. Semua happy.
Menjajakan dengan Sepeda Motor atau Mobil.Cara bisnis seperti ini boleh dicoba kalau Anda tidak punya lapak. Kita ambil dagangan di tempat kulakan, lalu menjajakan secara keliling dengan sepeda motor, atau mobil. Sasarannya, pedagang-pedagang tanaman hias kaki lima. Atau masuk ke pedagang-pedagang yang sedang buka stand pameran karena terlalu sibuk sehingga tidak punya waktu untuk kulakan..
Kita bisa jual per lima atau sepuluh pot. Tak usah untung banyak, asal penjualan lancar dan pembayaran bagus, sudah aduhai. Modalnya, cuma tahu tempat kulakan, tahu di mana sasaran kita berada, dan punya sepeda motor atau mobil yang bisa kita pakai. Kalau Anda bisa ngutang dulu di tempat kulakan, lebih asoy. Jadi Anda tak perlu mengeluarkan modal. Tentu saja, Anda harus langsung membayarnya begitu Anda menerima uang.Bikin WebsiteKalau mau memasarkan tanaman Anda ke pasar lebih luas, Anda bisa bikin website. Di situ Anda bisa pasang foto-foto tanaman di situ, dilengkapi deksripsi dan harganya.
Bikin website tidak mahal. Anda paling cuma harus bayar seorang desainer web, suruh bikin web. Lalu hubungi dan bayar pihak web hosting, agar website Anda bisa disiarkan ke seluruh dunia. Keuntungan lain kalau punya website, Anda malah bisa jadi brooker. Tanaman punya teman yang mau dijual difoto, gambarnya pasang di situ. Kalau laku, Anda dapat komisi.
Pasang Iklan Baris di InternetPunya tanaman, tapi tidak punya gerai, atau malu mejeng di pameran, tidak bisa bikin gerobak boro-boro punya website? Gampang saja. Pasang iklan baris di Internet. Dewasa ini banyak portal-portal tanaman hias yang bersedia memasangkan iklan baris Anda secara gratis. Contohnya, Trubus Online (http://www.trubus-online.com), dan LangitLangit.Com (http://www.langitlangit.com) . Syaratnya cuma satu: Anda tidak gaptek Internet. Kalau cuma tidak punya Internet, gampang, datang saja ke Warnet atau bawa laptop dan bayar voucher sewa hot spot yang banyak dimiliki supermal atau kafe.
(Dikutip dari buku JURUS SUKSES JUAL TANAMAN HIAS, karangan Kurniawan Junaedhie, PT Agro Media Pustaka, Jakarta, 2007)
Nilai Positif Trend Anthurium
bagi perkembangan dunia tanaman
hias Indonesia
By duniaflora
Sunday, October 28, 2007 22:42:51
Clicks: 1102

Sebagai pendatang baru, gebrakan anthurium mencatat fenomena tersendiri yang patut diacungkan jempol. Terdapat beberapa pelajaran yang dapat diambil pada awal berkembangnya trend anthurium disini. Kedepan point point ini dapat pula diadaptasikan pada upaya-upaya memunculkan potensi tanaman hias asli Indonesia lainnya. Nilai Positif Trend Anthurium bagi Perkembangan Dunai Tanaman Hias Indonesia sebagai berikut : 1. Trend Lokal jadi Global yang dimulai dari inovasi produk lama . Yang patut diacungkan jempol adalah trend anthurium ini sudah pernah muncul sebelumnya, meskipun masih bersifat trend lokal saja. Tetapi pada awal tahun,seiring perkembangan trend lokal tadi, Perburuan tanaman kebeberapa daerah, ikut memacu naiknya pamor anthurium, akibat faktor kelangkaan anthurium itu sendiri di pasar. Selain itu inovasi didalam membuat sudut pandang baru menikmati anthurium, ditambah inovasi penamaan yang mudah diingat seperti mangkuk, centong, kobra membuat semua orang sangat familiar dan ingin akrab dengannya. Hal ini juga mematahkan asumsi orang bahwa nama harus berkiblat keluar dengan nama-nama yang asing. Anthurium membuktikan sebaliknya. "Nama Ndeso justru jadi Bintang". 2. Kemasan Baru Pasar Baru. Perkembangan hibridisasi anthurium - yang merupakan bawaan anthurium itu sendiri akibat persilangan oleh alam, dengan penamaan ala indonesia yang akrab ditelinga, merupakan faktor penting terdongkraknya pamor anthurium. Kemasan baru dengan penciptaan nama-nama seperti Jenmani mangkok, Jenmani Kol, Sawi, Gelombang Cinta, Naga, dll yang tidak asing lagi ditelinga kita, dan istilah-istilah yang indonesia banget, menjadikan anthurium mudah diingat dalam benak hobiis dan masyarakat umum. Setelah itu kemudian muncul kemasn baru membuat image anthurium semakin mencolok. Kemasan tadi dikaitkan dengan warna hitam yang eksotis, dan warna merah yang melambangkan energi dinamis. Sehingga kemudian kita dengar munculnya black jenmani, tangkai hitam, urat merah sampai pada istilah Super red untuk memberi nama varian yang tulang daunnya berwarna merah sampai keujung. Kemasan yang menarik tentu saja meningkatkan pamor dan ke-eksotisan-nya dipasar, selain ikut mendongkrak harga dan menyebarkan demam anthurium kemana-mana. 2. Proses perkenalan keindahan anthurium berkat cara-cara sederhana didalam klasifikasi hibridisasi anthurium. Masyarakat umum dapat menerima dan belajar dengan cepat cara menikmati anthurium yang beraneka ragam, dengan cara-cara sederhana didalam mengklasifikasikannya. Contohnya jenmani mangkok ya daunnya seperti mangkok, sawi uratnya seperti sayur sawi, cobra ya harus seperti kepala cobra yang mengembang. Gelombang cinta terjemahan langsung nama aslinya, dan terbukti laris manis semua demam asmara dibuatnya. hobiis tetap bisa menerima dengan baik. Ataupun penamaan baru yang lebih mengetengahkan pada ciri-ciri fisik anthurium, yang dengan mudah dikenali karena dikonotasikan dengan obyek yang sudah biasa kita lihat, warna dll. Makanya meskipun tidak bercorak seperti aglaonema, masyarakat awam yang umumnya mencibir kok daun saja harganya mahal, begitu diperkenalkan cara membedakan anthurium secara sederhana, umumnya akan terpaut dan ikut-ikutan kecanduan. 3. Semua varian anthurium dapat diappresiasi dengan baik oleh pasar. Seperti saat ini ketika permintaan gelombang tidak tertahankan lagi, sebagian pasar dapat dialihkan kepada hookeri ataupun varian garuda dan corong, dengan cara-cara yang bisa diterima, tanpa mematikan pendahulunya. Hal ini setidak-tidaknya membuat permintaan akan selalu terpelihara, disamping pembelajaran kepada selera konsumen yang lebih dinamis didalam menghargai varian-varian baru yang muncul, tanpa mematikan salah satu variannya. Hal ini tentunya menghindari kesalahan besar seperti yang dilakukan pebisnis Thailand dan beberapa importir Indonesia dalam memperkenalkan adenium arabicum. Selain Timmingnya belum pas, juga dilakukan dengan cara frontal dan kasar, yang cenderung mematikan pasar adenium obesum yang menjadi tulang punggung adenium di Indonesia. Disamping inovasi-inovasi yang dipaksakan berupa cara-cara training obesum yang menyimpang dan tidak bisa diterima hati sebagian besar hobbiest adenium yang lebih menghargai naturalita. Hal ini justru berakibat sangat fatal pada turun drastisnya pamor adenium secara keseluruhan. 4. Akibat hibridisasi anthurium yang dilakukan oleh alam, sehingga sangat sedikit anthurium yang identik, yang mampu memiliki kriteria sempurna satu dengan yang lain, maka dimunculkan nama-nama baru. Sisi positifnya, orang menjadi lebih mudah dalam mengenali pohon, sisi negatif penamaan yang sifatnya sporadis dan tidak memiliki standar dapat menyebabkan kebingungan. Karena terdapat nama yang berbeda-beda untuk varian yang sama. Untuk tahap awal ketika jumlah tanaman sedikit seperti sekarang, pembeli menerima saja. Tetapi jika populasinya meningkat, maka akan terjadi kerancuan di pasar. Hal ini bisa menjadi boomerang dalam pasar , karena mengakibatkan ketidakjelasan. Terutama karena tidak adanya standarisasi atau pola kriteria baku secara garis besar yang jadi pedoman. Disamping kurangnya (belum disusunnya, red) Kriteria spesial atau kriteria baik berdasarkan masing-masing jenis bvarian anthurium. 5. Meningkatkan kepercayaan diri bahwa Kita juga mampu menciptakan Trend. Selama ini hibridisasi tanaman hias selalu dilakukan oleh orang luar. Umumnya kita selalu jadi korban mode. Sehingga ketika dikita melakukan hal-hal baru selalu diberi label penjiplak. Berbeda dengan anthurium, dimana Indonesia menjadi pelopor hibridisasi dan upaya standarisasi dalam penujualannya. Sehingga menjadi model karena merupakan satu-satunya didunia. Umumnya Botanical centre, gardener dan orang-orang terkait hortikultura di Luar negeri terheran-heran dan terkaget-kaget dengan fenomena budidaya anthurium di Indonesia saat ini.Bagi mereka Anthurium bukan tanaman hias umum yang dibudidayakan selama ini. Dan mereka semakin kaget begitu tahu transaksi terkait anthurium ini, yang kerap membukukan rekor tersendiri. Belakangan wabah anthurium di indonesia mulai mewabahi Thailand sebagai negara pusat import tanaman hias di indonesia, maupun negaradi dunaia lainnya. Padahal seperti yang kita ketahui, pemuliabiakan tanaman hias dimulai dari tanaman yang memang ada dialam, kemudian dilakukan hibridisasi, berdasarkan apa yang ingin dicapai (bunga, daun, variasinya) dan memperkenalkan sudut pandang baru (point of view) cara menikmatinya. Kalau hal ini berhasil ya tanaman tadi dapat diperjualbelikan. Pembudidayaan Anthurium di Indonesia mencatat hal yang fenomenal, mampu memberi nilai dan membudidayakan serta memberikan point of view baru bagi tanaman yang semula dipandang remeh. Tentu saja hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri sebagian besar pelaku tanaman hias untuk berupaya memajukan tanaman hias yang digelutinya. Sudah terbukti masyarakat kita mampu memberikan appresiasi yang baik terhadap hasil kerja keras bangsa sendiri. 6. Inovasi menciptakan sistem perdagangan anthurium. Cara baru yang tidak pernah ada sebelumnya, dengan menjual biji (ose), bibit yang baru tumbuh daun, ataupun menjual splitan, dengan lalulintas perdagangan anthurium terbesar didunia. Dari beberapa penyedia anthurium, tampaknya mereka terkaget-kaget akan fenomena anthurium di Indonesia. Bahkan tampaknya Thailand pun mulai mengekor dibelakang kita, dengan membeli indukan dari Indonesia untuk dibudidayakan. Mudah-mudahan semangat Swadesi - Pengembangan potensi yang kita miliki - ini dapat menular pada tanaman-tanaman hias lain. Harapan besar kita semua, Kedepan kita juga dapat berbicara Di ajang tanaman Hias Dunia. (Dunia Flora)
Tsunami Anthurium
Gelombang Ketiga

By admin
Tuesday, March 11, 2008 20:38:39
Clicks: 133

Berdasarkan Kisi-kisi Informasi dari pelaku pasar (bukan pemelihara) di Sentra-sentra anthurium di Jawa Tengah, Jakarta, dan beberapa daerah lainnya tampak satu indikasi penting yang terjadi. Hari-hari belakangan ini terdeteksi pasar anthurium, khususnya indukan bertongkol mulai menggeliat. Banyak Indukan bertongkol yang boyongan dan mulai berpindah tempat, ada yang meluncur ke Jakarta, dan Kota-kota besar lainnya. Kalimantan jadi salah satu tujuan utama perpindahan indukan bertongkol ini. Belum jelas ini arahannya mau kemana (apa mau main bibit seperti fenomena gelcin dulu ato bagaimana ????)Karena Indukan yang jadi obyeknya, variannya bermacam-macam dari Jenmani sampai Gelcin. Dilihat dari kondisi ekonomi yang cenderung dibayangi awan kelabu dari awal tahun ini, tampaknya anthurium bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghilangkan stress masyarakat dan menjadi ajang investasi pelaku bisnis lainnya. Tidak banyak yang memperhatikan fenomena ini, karena kebanyakan pemain bingung dan memilih opsi menunggu. Terkait statement salah satu media belakangan ini, yang berusaha memainkan produk tanaman hias baru, meskipun terbukti juga tidak bisa langsung on dipasar. Karena tidak memperhatikan faktor-faktor yang sudah dibahas di artikel sebelumnya. Apakah akan terjadi lagi Gelombang Tsunami Ketiga di pasar Anthurium, seperti yang sudah pernah kita prediksi sebelumnya? Kecenderungannya bisa, hanya menunggu pemicunya saja. Begitu terjadi maka akan timbul lagi gejolak yang sama ketika gelcin merajai pasar tanaman hias. Kenapa? karena terbukti sampai sekarang demand anthurium tetap tinggi baik dikalangan penghobby ataupun pemula. Masih banyak yang menggantungkan mimpinya memiliki anthurium tertentu, karena memilih menunggu harga menjadi lebih reasonable dan terjangkau. Hal yang membedakan untuk gelombang ketiga ini kalau memang terjadi, hanya dari segi harga, karena lonjakan yang sangat dramatis tidak akan terjadi. Kenaikan harga akan lebih terkontrol, karena setiap saat akan terjadi koreksi. Faktor utama yang menyebabkan adalah ketersediaan produk yang cukup dipasar. sehingga kenaikan harga disatu daerah akan mengakibatkan stok mengalir kedaerah tersebut, yang berakibat harga terkoreksi. Kecuali untuk Jenmani Cobra yang memang sangat eksklusif dan terbatas. Anthurium yang diperjual belikan umumnya yang memiliki nama-nama varian yan sudah dikenal secara luas. Beberapa varian baru dapat diterima pasar, meskipun butuh waktu dan pengorbanan untuk memperkenalkan. Untuk nama-nama yang agak aneh-aneh ataupun beberapa kalangan yang mencoba "membuat nama baru" lebih memilih ikut arus - mengembalikan jenmaninya ke "marga generiknya" semula, daripada barangnya ngga laku. Kecenderungan pasar sekarang, lebih mementingkan kualitasnya - untuk mencapai harga yang tinggi. Berbeda dari fenomena terdahulu, akibat kelangkaan produk tertentu dipasar, orang cenderung mencari nama besar saja, tanpa memperhatikan kondisinya. Jenmani yang formnya kurang tentu saja harganya tidak akan maksimal. Perlu dicatat yang inipun tetap memiliki pangsa pasar tersendiri. Harga yang benar-benar tinggi akan tercapai pada Anthurium yang memang terbatas, dan juga sempurna formnya, baik dari segi ketebalan, bentuk, kelebaran daun, seratnya yang tajam dan banyak, dan kriteria lainnya. Transaksinya pun seringkali bersifat terbatas. Sekilas gambaran pasar secara umum saat ini: Khusus untuk Pasar Kolektor dan penghobby (lama atau baru), yang sudah menjadi trademark tetap jadi incaran, karena semua orang terobsesi pada yang satu ini. Ditambah naiknya species-species yang eksotis (tetap berdaun tegak). Pasar untuk yang satu ini tetap stabil, meskipun ditengah ketidak pastian pasar belakangan. Perlu dicatat Indonesia merupakan salah satu negara, dimana banyak orang kaya yang tidak segan-segan berbelanja barang langka, tanpa memperhitungkan harganya. Untuk pasar pemula gelcin tetap jadi ajang coba-coba karena harganya sekarang sangat terjangkau, cuman ukuran yang diperdagangkan bergeser cenderung lebih besar - karena umumnya mereka ingin main safe. Untuk pemula bibitan jenmani dengan harga terjangkau, mulai menjadi opsi untuk dimiliki. Sehingga sekarang mulai terlihat pergerakan pasar dari penjual ke pembeli akhir langsung. Banyak pemain yang mengeluh dagangannya tidak laku, bahkan tidak ada yang membeli. Faktornya mungkin ada dua : anda jauh panggang dari api (kurang informasi pasar), dan memang sekarang muncul jalur distribusi (tidak melalui spekulan) sehingga harga menjadi sangat ketat. Bagi anda yang mengalaminya seharusnya beralih profesi dari pedagang ke pemelihara. sehingga bisa menawarkan produk bermutu. Tetap menarik bukan ? karena kita cinta tanaman hias.
ANTHURIUM
TIPS MERAWAT
dan
MEMBESARKAN

Anthurium termasuk jenis tanaman hias daun, bentuk daun kokoh & kompak melambangkan kekuatan & pengayoman ( cowok buangett ) maka tak heran kalau dimasa lalu ( masuk Indonesia sekitar tahun 1800 ) banyak dijadikan hiasan taman di istana kerajaan di tanah jawa ( ini katanya lho) Hidup dialam tropis seperti sebagian benua amerika dan asia termasuk Indonesia. Di Indonesia saat ini yang paling digemari adalah Anthurium Jenmanii, Anthurium Hockeri, Anthurium Plowmani Croat atau lebih dikenal dengan gelombang cinta ( wave of love), Anthurium Keris, A. Garuda , A. Burgundy, A. Black Velvet ato Black Silvit dan masih banyak lagi jenis jenis hibrida serta hasil persilangan baik yang warna merah maupun varian warna hitam.
Seperti yang pernah aku baca ditabloid, habitat asli di alam tumbuh pada batang pohon yang telah busuk dibawah rindangnya hutan, maka tanaman ini akan tumbuh bila mendapat naungan.
Tanaman ini semakin diminati kolektor karena cara perawatannya tidak membutuhkan ketrampilan khusus, tidak ribet harus beri pupuk ini itu tambah ini itu karena seperti habitatnya, dia hanya butuh sedikit unsur hara. Sedangkan media tanam cukup pakai media pakis ( banyak dijual di nursery/toko bunga, harga sekitar 10-15ribu / karung ) Sifat media pakis adalah ringan, sangat porous karena banyak celah untuk sirkulasi udara dalam media dan mampu menahan air dengan baik. Bila disirma air, kondisi media pakis aakan mampu mempertahankan kelembaban tetapi tidak jenuh air. Susunan air (drainase) dan susunan udara (aerasi) pada media merupakan hal yang penting, maka pakis dengan susunan serat yang kasar akan memberikan celah yang baik.

Bila berminat dengan anthurium, berikut aku bagi tips memelihara anthurium. Hati – hati Membeli Bibit anthurium bila masih kecil (daun 2 – 5), bentuknya hampir sama dan sulit membedakannya, maka aku sarankan beli ditempat yang kenal penjualnya / nursery yang bisa dipercaya. Harga bibit sangat bervariasi tergantung jenis, ukuran dan kekompakan daun. Trend saat ini, harga sangat fluktuatif dan pergerakannya dengan hitungan menit bahkan lebih cepat dari bursa saham. Bisa cepat sekali naiknya tapi juga bisa terjun bebas tanpa parasut / paralayang ( gilee nggak tuh) Sedikit cerita yang pernah aku alami, awal puasa kemarin ada ibu – ibu yang hampir pensiun mau jual monster (istilah bu agung untuk motor), saat itu minta 9jeti, maka aku datang kerumahnya mau liat. Aku tanya motornya mana? Dibelakang katanya, maka aku kebelakang dan kaget sekali ngliat beliau punya gelombang cinta tingginya hampir 2 meter yang cuma ditaruh dipojokan tanpa dirawat, rumput liar menutupi pot. Aku pura – pura bego nanya ke ibu tsb, bu itu pohon apa? Ooh itu gelombang cinta….. (sambil malu malu, maklum udah usia 60 th nyebut gelombang cinta kok kayaknya narsis buanget). Ya udah gini aja bu, saya nggak jadi beli motor ibu, ini saya beri 9juta, saya pulang dulu ambil lagi 8juta untuk ibu, dan gelombang cintanya saya bawa, gimana bu? Beliau jawab: nak, ibu mau jual motor beneran, mbok jangan canda tho! Lho bu, bener kalau ibu ijinkan, motor saya tidak jadi beli tapi ibu saya beri 9 juta sesuai harga motor dan saya tambah 8 juta lagi nanti. Setengah tidak percaya, siibu menerima uang tersebut dan saya pulang untuk ambil pickup. Dalam perjalanan pulang dari ibu tsb, dilampu merah saya didekati taft GT, Mas GelCin-nya dijual gak ( wah bahasa pemburu neh batinku). Barusan dapet mas, belum buka harga, kataku. Ya udah kita minggir dulu ya mas, Sesampai dipinggir, orang itu ngejar terus walau aku bilang belum mau jual, sampai akhirnya dia bilang : Gini mas, ini taft GT saya tahun 87, ini BPKBnya, saya tambahin 5 juta. Gimana?Waduh….. paling tidak 15juta sudah ditangan, langsung pasang kuda – kuda aku. Wah sory mas belum bisa, kataku. Akhirnya dia mengikuti aku kerumah dan terjadilah nego yang serius, akhirnya deal taft GT + 7.5 juta. Ahhh… minggu yang suejuuuk !!!
Tapi jangan salah, sekarang harga terjun bebas, kalau dulu bisa segitu (Taft laku 28jt + 7.5jt = 35.5jt), sekarang ukuran panjang daun 1.5 meter seperti foto diatas paling banter 12 juta harga jualnya padahal aku beli 1 minggu sblm lebaran 25juta (Yang jual edan, yang beli gelok, yang jadi stress karena keanjlokan harga juga buanyaaak….)

Setelah membeli, maka yang harus diperhatikan untuk syarat pertumbuhan:
Kebutuhan Cahaya Untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, yang dilakukan pada dataran rendah membutuhkan atap naungan paranet 60-70%, untuk dataran sedang 50% dan untuk dataran tinggi cukup paranet 25% dan tambahkan plastic peredam Ultra Violet. Kalau cahaya terlalu banyak daun kuning dan kering, bila kurang cahaya daun lemas, pucat kayak arief.
Kebutuhan Suhu
Suhu lingkungan yang baik antara 18 – 30 derajat Celcius, penampilan daun semakin bagus bila perbedaab suhu siang dengan malam tidak terlalu mencolok, maka bila siang terlalu panas, perlu dibantu dengan kipas angin untuk menurunkan suhu ( jangan pake termorek ato AC, ntar menggigil )
Kebutuhan Kelembaban
Kelembaban yang cocok untuk tumbuh ini berkisar 60% - 80%, bila udara terlalu kering maka perlu penyemprotan / pengabutan disekitar tanaman. Sebaliknya bila terlalu lembab pasang kipas angina.
Sirkulasi Udara
Angin semilir akan memberi kondisi yang baik bua kondisi tanaman, maka kipas angina sangat dibutuhkan intuk penyejuk, menjaga kelembaban dan menjaga suhu udara.
Campuran media
Media pakis perlu dicampur dengan pupuk kandang dan cocopit ( parutan serabut kelapa) dengan perbandingan 3:1:1 dan boleh tambahkan sedikit pasir malang hanya untuk pengencang media.
Bila mau menggunakan pupuk maka pilih yang kandungan NPKnya 1:2:2 dan itupun diberikan aaaaaaaantara 2-3 bulan sekali.
Obat
Penyemprotan Insektisida, bakterisida dan fungisida bila diperlukan saja.
By : Ketoprak balap
Memilih Bibit Jenmanii
Jumat, 07 Maret 2008 08:26:17
Hal yang harus diperhatikan dalam membeli bibit Jenmanii adalah usahakan untuk melihat induknya. Dengan tahu indukannya, meski tidak ada jaminan dari penjual kalau bibitannya nanti seperti induknya, sedikit-banyak kita bisa tenang. Yang penting penjual atau nursery bisa memberi jaminan bahwa bibitannya berasal dari indukan A, sehingga sebagai pembeli kita merasa lega. Paling tidak, kalau pun terjadi penyimpangan, tidak terlalu jauh menyimpang dari induknya. Induk yang bagus memang belum tentu menghasilkan anakan yang bagus semua, tapi pada umumnya kebanyakan bibitan yang dihasilkan bagus. Sebaliknya kalau induknya kurang bagus, bisa dipastikan anakannya banyak yang kurang bagus. Karena itu mengingat harga bibit cukup mahal, sebaiknya belilah bibit yang tahu silsilah induknya. Bagaimana kalau tidak bisa melihat indukannya, karena selama ini banyak pedagang yang menjual bibitan bukan dari hasil dari indukannya sendiri melainkan dari orang lain? Ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan, yakni: 1. Daun tebal Daun tebal umumnya dihasilkan dari induk yang bagus, contohnya Cobra, Sawi, Pagoda, Piton, Entong, Daun Nangka dan sebagainya. Kalaupun saat dewasa tidak memiliki karakter, jenmanii berdaun tebal masih memiliki nilai ekonomis tinggi. 2. Serat menonjol Serat harus menonjol. Pada bibitan tiga empat daun, biasanya serat daun sudah nampak. Semakin besar, semakin jelas pula seratnya. Karena serat merupakan salah satu tanda jenmanii berkualitas, maka jenmanii berserat menonjol memiliki nilai ekonomis tinggi. 3. Daun lebar Pilih daun yang lebar, atau bibitan yang berdaun lebar. Karena kemungkinan besar saat dewasa akan memiliki karakter, entah jadi mangkuk, sweta atau lainnya. Tapi tidak berarti daun agak memanjang itu jelek. Maklum, jenmanii seringkali terjadi mutasi saat memasuki usia dewasa. Maka bisa jadi pula, jenmani yang bentuk daunnya jelek berubah menjadi jenmanii yang berkarakter seperti jaipong, golok atau lainnya. Nah lo. (Tips dari dr. Mardiyanto, pehobi Anthurium di Wonogiri Sumber: Tabloid Agrobis)
Citra
Amalia
Puteri
&
Bunga
Kesayangannya
Anakku sekarang usiannya 3 Tahun, 4 Bulan, kesengan akan bunga diawali dengan sebuah pemikiran sederhana. Aku ingin di rumahku banyak ditumbuhi berbagai tanaman untuk mendapatkan oksigen yang cukup untuk memenuhi fungsi kerja otak aku dan keluargaku, ternyata aku mendapatkan sebuah kesenagang tersendiri ketika disekitar rumahku banyak sekali ditumbuhi dengan berbagai tanaman yang menyejukkan, bahkan beberapa tetanggaku mengikuti jejakku dengan menanam berbagai tanaman di sekitar atau halaman rumahnya.

Melihat keadaan itu anakkupun turut mencintai berbagai tanaman yang ada, dia ikut serta hampir pada setiap saat aku berkebun...aku ajrkan bagaimana dia berkomunikasi dengan tanaman dengan cinta kasih. Sampai akhirnya aku menenkuni kesenanganku sekalian kesenanagan tersebut dapat menjadi bisnis yang sangat luar biasa.
Pergerakan Pasar
Anthurium By dunia flora
Thursday, October 04, 2007 20:53:04

Fluktuasi naik yang kemaren itu memang karena kebanyakan pemainnya adalah spekulan dan pekebun yang ketakutan ga dapet barang, karena barang memang langka. wajar saja, karena semua ikut pengen andil bagian ketika trend sedang naik. Hobbies yang terlibat baru berapa persen saja, kecuali didaerah tertentu, dimana anthurium udah jadi mainan setiap hari. Sebenarnya harga sekarang juga tidak terjun bebas, spekulasinya saja yang terlalu dasyat kemaren, karena kecenderungannya sekarang pergerakan harga balik ke harga normal. Selain itu sekarang juga ada faktor lebaran dan bibit mulai banyak yang panen, khususnya GC, sehingga stok lumayan banyak, dan demand selalu dapat lawannya. Tapi perlu dicatat begitu pasar meluas, terjadi lagi kebutuhan yang lebih tinggi. Yang normal, harga memang naik perlahan, seiring trend dan bertambahnya hobbies yang tertarik memelihara, sehingga hobbies dapat membeli dengan harga terjangkau, yang pada akhirnya akan membuatnya lebih dikenal, dan pasar juga meluas secara bertahap. Yang menarik untuk dicatat, khusus di Indonesia, sebagian besar hobbies adalah "FLoating Mass " Hobbies - meminjam istilah pakar politik. Jadi pada saat tanaman tertentu sedang naik daun dan berada dalam "posisi HOT", hampir 85% pecinta tanaman dan spekulan akan ikut ambil bagian, baik jadi penikmat disamping banyak juga yang ikut jadi penjual dadakan berkat adanya sarana telekomunikasi, sms dan info online. Hal ini lah yang membuat harga dan permintaan berakrobat tidak terkendali, sangat berfluktuasi. tetapi disatu sisi justru membuat kalangan yang biasa bergerak di tanaman hias omzetnya justru menipis, karena pemainnya tersebar dimana-mana. Satu lagi, tanpa banyak yang sadar, Anthurium sebenarnya sudah lolos ujian seleksi untuk menjadi pilar tanaman hias kita. Ketika permintaan GC melonjak, dan harga keseluruhan naik, beberapa kalangan mulai menawarkan corong dan beberapa varian sebagai alternatif. Terbukti pasar mengapresiasi dengan baik. Padahal secara teori, Kecenderungannya adalah ketika suatu demand tidak bisa terpenuhi karena barang langka, harga akan naik sampai titik tertentu, yang memicu munculnya produk pengganti (substitusi) sehingga akhirnya pasar beralih ketanaman lain. atau pembeli menunggu sampai harga turun baru kemudian melakukan pembelian. Yang terjadi kemaren, meskipun ada berbagai alternatif substitusi, Pasar lebih memilih setia di Anthurium dengan menerima Produk complementarynya (pelengkapnya ) sesama anthurium. Hal ini mengindikasikan anthurium memiliki kemampuan pemikat seperti tanaman hias adenium, anggrek, aglo untuk bisa terus memikat penggemarnya dan merajai kancah dunia tanaman hias kita. Khusus anthurium kita lihat sebagian besar media mulai menyoroti anthurium belakangan ini. Bisa dibayangkan jika semua orang ngerti anthurium dan ikut trend. Itu baru dasyat efeknya. Kenapa saya bilang begitu, karena lucunya, saya pikir penetrasi anthurium sudah meluas kemasyarakat umum. tetapi saya banyak mendapat pesanan beli bibit GC eceran dari jawa, Kalimantan, dll yang notabene mereka tau saya waktu main adenium. Padahal kalau memang benar barang melimpah, mereka kan bisa beli dikotanya masing-masing. Mengenai bagaimana fluktuasi pasar anthurium kedepan, test casenya setelah lebaran, kita lihat sama-sama. Kalau terjadi spekulasi kenaikan permintaan sedikit saja, efeknya bisa seperti melepas bola salju. sekali menggelinding, bisa dasyat goncangan pasar tanaman hias kita dibuatnya. Kalau saya punya alat tester sendiri untuk membuktikan pasar anthurium ini sedang "padat merayap" naik perlahan. bagi rekan-rekan yang punya bibit cobra coba aja tawarin bibit cobra harga 150 rb, pasti banyak yang rebutan, dijamin ngga sampai 1 menit udah habis, itu pasti saya salah satunya :)) Diambil dari milis anthurium@yahoogroups.com (oleh ananta)

Selasa, 18 Maret 2008


Tiga Cara Pengairan Anthurium
Aug 22, '07 10:18 PMfor everyone

Oleh Newsroom
Minggu, 21 Januari 2007
Anthurium yang kebutuhan airnya tercukupi, tidak kurang tetapi juga tidak berlebihan, akan tumbuh optimal membentuk sosok seperti yang diharapkan. Namun, sebagai tanaman yang menghendaki media tumbuhnya selalu lembab, hal yang merepotkan adalah bila anthurium ini akan ditinggal pergi dalam waktu yang cukup lama. Untuk itu, ada beberapa trik yang bisa dilakukan agar kebutuhan air anthurium tetap terpenuhi meski ditinggal bepergian dalam waktu relatif lama. Ketiga cara itu adalah: Pengairan TetesCara pengairan tetes ini seperti infus pada pasien di rumah sakit, yaitu diberikan ke media tanam setets demi setetes. Alat yang dibutuhkan adalah wadah penampung air yang berlubang di bagian dasarnya, selang plastik dan pengatur tetesan air atau regulator yang bisa dibeli di toko perlengkapan akuarium.
Pasang ujung selang pada dasar penampungan air sedemikian rupa sehingga nantinya air mengalir melalui selang tersebut, usahakan tidak terjadi kebocoran di sekitar lubang. Ujung selang yang satu ditancapkan ke dalam media, sementara di tengah-tengahnya dipasang regulator untuk mengatur tetesan air. Setelah itu taruh penampungan air di tempat yang lebih tinggi dari pot sehingga air mengalir turun melalui selang. Atur dengan regulator supaya air turun setetes demi setetes sehingga media selalu dalam keadaan lembap.
Pengairan SumbuTrik ini memanfaatkan prinsip kapilaritas, yakni naiknya air dari bagian bawah ke atas melalui benda yang porous. Peralatannya hanya wadah atau bak air yang lebih besar dari pot, sumbu kompor yang belum dipakai, dan bata merah. Jika pot hanya memiliki satu lubang, masukkan ujung sumbu ke dalam media sampai tembus 1/3 bagian media tanam dan sisanya menjulur keluar. Jika pot memiliki dua lubang, ujung sumbu masuk ke salah satu lubang dan keluar melalui lubang lainnya. Sesudah itu, pot dimasukkan ke dalam wadah atau bak air yang telah diisi oleh air sampai separuh kedalamannya. Supaya dasar pot tidak terendam air, taruh dan ganjal dengan bata merah. Dengan cara ini air tidak akan naik melalui sumbu dan melambapkan media tanam. Pot GandaMenjaga kelembapan media tanam dengan trik pot ganda adalah memasukkan pot anthurium ke pot lain yang lebih besar tetapi ukurannya lebih pendek. Ruang kosong di antara kedua pot tadi kemudian diisi moss atau pasir basah yang akan menjaga kelembapan media tanam selama ditinggal pergi. Tiga cara pengairan anthurium ini ditulis Hendra Tanjung & Drs. Agus Andoko dalam buku Mengenal & Merawat Athurium Daun. Dalam buku tersebut, kedua penulis ini juga membahas cara memperbanyak anthurium, pemilihan bibit, pemberian zat aktif, mengatasi gangguan pada anthurium, dan menyilangakan anthurium.

Trik Merawat Anthurium
Aug 22, '07 10:16 PMfor everyone
Anthurium daun yang memiliki warna hijau segar bisa bertahan lama. Motif daunnya beraneka macam, seperti bentuk keris, daun sawi yang bergelombang, atau berwarna hitam. Sedangkan untuk yang bunga banyak pilihan warnanya seperti, merah, merah muda, putih. Tidak Sulit Pesona keindahan daun dan bunga Anthurium yang gagah dan menarik harus selalu terjaga agar selalu indah untuk dipandang. Soal perawatannya, kedua jenis Anthurium ini tidak beda jauh. Namun beberapa pecintanya menganggap, Anthurium daun lebih mudah perawatannya. Karena pada Anthuriun daun perhatian cenderung tertuju pada kondisi dan kesehatan daun saja. Sedangkan Anthurium bunga perhatianya tidak hanya pada bunganya saja tapi juga daunnya.
Manager Oasis Sentul Nursery, Novilia Agustina mengatakan, perawatan Anthurium baik yang bunga dan yang daun harus memperhatikan media tanamannya. Sebab media ini sangat penting untuk perkembangan akar. “Jangan menggunakan tanah sebab akan mengikat akar sehingga akar sulit berkembang,” paparnya. Akar yang tumbuh bagus akan terlihat dari kondisi tanaman yang bagus. Seperti yang dikatakan Ahmad fauzi pemilik Jelajah Nursery Sawangan, media tanam dan pot harus memiliki sirkulasi yang bagus. Fungsinya, untuk menghindarkan jamur yang seringkali menyerang akar. Novi menambahkan, sebaiknya gunakan media yang disukai Anthurium yaitu yang porous berupa campuran arang sekam dan pakis cacah. Tujuannya agar akar-akar dari Anthurium ini mudah untuk tumbuh dan menyebar. Selain itu pergantian media tanam ini diperlukan jika pot sudah terlalu kecil bagi pertumbuhan akar. Pindahkan tanaman beserta medianya ke pot yang baru dan kemudian tambahkan media baru hingga memenuhi pot. Perhatikan Penempatan Menurut Ahmad Fauzi, di alam aslinya Anthurium berada di tempat-tempat yang ternaungi pohon-pohon besar dan hanya butuh sinar matahari sedikit. Maka tempat yang teduh seperti di beranda rumah, teras belakang rumah atau di ruangan keluarga menjadi tempat yang cocok bagi Anthurium."Daun Anthurium akan berubah menguning, istilahnya terbakar jika terkena sinar matahari secara terus menerus dalam waktu lama,” kata Ahmad Fauzi. Keindahan anthurium yang ditempatkan di taman rumah sebaiknya berdekatan dengan pohon besar yang bisa menaunginya atau jika tidak ada gunakan parenet cukup 75% saja. Untuk tanaman yang berada di dalam rumah, ada baiknya setiap 1—2 minggu sekali di keluarkan pada pagi hari sekitar 15 menit agar terkena sinar matahari langsung. “Penyiraman bisa dilakukan sehari sekali. Jika cuaca panas bisa dua kali, pagi dan sore,” uarai Novi. Jika media tanamnya masih basah, sebaiknya penyiraman dilakukan 2 hari sekali. Sedangkan untuk tanaman yang berada di teras rumah menurut Fauzi sebaiknya sering diputar posisinya sehingga tanaman bisa tumbuh seimbang. Agar daunnya tetap indah, bunga yang muncul pada Anthurium daun biasanya sengaja dibuang jika tidak untuk keperluan bibit. Namun sebaliknya terhadap Anthurium bunga. Bagi pemilik Anthurium daun, Novi menyarankan, agar tampak mengkilap, daunnya bisa dibersihkan dengan menggunakan susu. Caranya, bersihkan daun dengan air, lalu olesi atau semprotkan cairan susu tersebut ke daun dan kemudian daun dilap hingga kering. Namun car aini tidak perlu dilakukan tiap hari lantaran bisa mengikis berapa lapisan yang dibutuhkan daun agar jadi keras. Keindahan struktur daun dan bunganya juga tidak terlepas dari cara pemupukannya. Pupuk diberikan sesuai dengan kebutuhan. “Gunakan pupuk NPK seimbang secara rutin dengan dosis kecil atau 2 gram per liter air,” kata Ahmad Fauzi. Larutkan pupuk dalam air dan disiramkan ke tanaman dan jangan sampai mengenai daunnya. Sementara Novi menyarankan menggunakan pupuk slow realease. Penggunaannya pun tidak banyak dan cukup diberikan sekali dalam 3 bulan.

ANTHURIUM

ANTHURIUM
Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae.Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron,keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae,anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium. Tanaman ini termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi. Dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan. Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa. Tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif. Dimasa lalu, anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja. Secara umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.