Selasa, 18 Maret 2008


Tiga Cara Pengairan Anthurium
Aug 22, '07 10:18 PMfor everyone

Oleh Newsroom
Minggu, 21 Januari 2007
Anthurium yang kebutuhan airnya tercukupi, tidak kurang tetapi juga tidak berlebihan, akan tumbuh optimal membentuk sosok seperti yang diharapkan. Namun, sebagai tanaman yang menghendaki media tumbuhnya selalu lembab, hal yang merepotkan adalah bila anthurium ini akan ditinggal pergi dalam waktu yang cukup lama. Untuk itu, ada beberapa trik yang bisa dilakukan agar kebutuhan air anthurium tetap terpenuhi meski ditinggal bepergian dalam waktu relatif lama. Ketiga cara itu adalah: Pengairan TetesCara pengairan tetes ini seperti infus pada pasien di rumah sakit, yaitu diberikan ke media tanam setets demi setetes. Alat yang dibutuhkan adalah wadah penampung air yang berlubang di bagian dasarnya, selang plastik dan pengatur tetesan air atau regulator yang bisa dibeli di toko perlengkapan akuarium.
Pasang ujung selang pada dasar penampungan air sedemikian rupa sehingga nantinya air mengalir melalui selang tersebut, usahakan tidak terjadi kebocoran di sekitar lubang. Ujung selang yang satu ditancapkan ke dalam media, sementara di tengah-tengahnya dipasang regulator untuk mengatur tetesan air. Setelah itu taruh penampungan air di tempat yang lebih tinggi dari pot sehingga air mengalir turun melalui selang. Atur dengan regulator supaya air turun setetes demi setetes sehingga media selalu dalam keadaan lembap.
Pengairan SumbuTrik ini memanfaatkan prinsip kapilaritas, yakni naiknya air dari bagian bawah ke atas melalui benda yang porous. Peralatannya hanya wadah atau bak air yang lebih besar dari pot, sumbu kompor yang belum dipakai, dan bata merah. Jika pot hanya memiliki satu lubang, masukkan ujung sumbu ke dalam media sampai tembus 1/3 bagian media tanam dan sisanya menjulur keluar. Jika pot memiliki dua lubang, ujung sumbu masuk ke salah satu lubang dan keluar melalui lubang lainnya. Sesudah itu, pot dimasukkan ke dalam wadah atau bak air yang telah diisi oleh air sampai separuh kedalamannya. Supaya dasar pot tidak terendam air, taruh dan ganjal dengan bata merah. Dengan cara ini air tidak akan naik melalui sumbu dan melambapkan media tanam. Pot GandaMenjaga kelembapan media tanam dengan trik pot ganda adalah memasukkan pot anthurium ke pot lain yang lebih besar tetapi ukurannya lebih pendek. Ruang kosong di antara kedua pot tadi kemudian diisi moss atau pasir basah yang akan menjaga kelembapan media tanam selama ditinggal pergi. Tiga cara pengairan anthurium ini ditulis Hendra Tanjung & Drs. Agus Andoko dalam buku Mengenal & Merawat Athurium Daun. Dalam buku tersebut, kedua penulis ini juga membahas cara memperbanyak anthurium, pemilihan bibit, pemberian zat aktif, mengatasi gangguan pada anthurium, dan menyilangakan anthurium.

Trik Merawat Anthurium
Aug 22, '07 10:16 PMfor everyone
Anthurium daun yang memiliki warna hijau segar bisa bertahan lama. Motif daunnya beraneka macam, seperti bentuk keris, daun sawi yang bergelombang, atau berwarna hitam. Sedangkan untuk yang bunga banyak pilihan warnanya seperti, merah, merah muda, putih. Tidak Sulit Pesona keindahan daun dan bunga Anthurium yang gagah dan menarik harus selalu terjaga agar selalu indah untuk dipandang. Soal perawatannya, kedua jenis Anthurium ini tidak beda jauh. Namun beberapa pecintanya menganggap, Anthurium daun lebih mudah perawatannya. Karena pada Anthuriun daun perhatian cenderung tertuju pada kondisi dan kesehatan daun saja. Sedangkan Anthurium bunga perhatianya tidak hanya pada bunganya saja tapi juga daunnya.
Manager Oasis Sentul Nursery, Novilia Agustina mengatakan, perawatan Anthurium baik yang bunga dan yang daun harus memperhatikan media tanamannya. Sebab media ini sangat penting untuk perkembangan akar. “Jangan menggunakan tanah sebab akan mengikat akar sehingga akar sulit berkembang,” paparnya. Akar yang tumbuh bagus akan terlihat dari kondisi tanaman yang bagus. Seperti yang dikatakan Ahmad fauzi pemilik Jelajah Nursery Sawangan, media tanam dan pot harus memiliki sirkulasi yang bagus. Fungsinya, untuk menghindarkan jamur yang seringkali menyerang akar. Novi menambahkan, sebaiknya gunakan media yang disukai Anthurium yaitu yang porous berupa campuran arang sekam dan pakis cacah. Tujuannya agar akar-akar dari Anthurium ini mudah untuk tumbuh dan menyebar. Selain itu pergantian media tanam ini diperlukan jika pot sudah terlalu kecil bagi pertumbuhan akar. Pindahkan tanaman beserta medianya ke pot yang baru dan kemudian tambahkan media baru hingga memenuhi pot. Perhatikan Penempatan Menurut Ahmad Fauzi, di alam aslinya Anthurium berada di tempat-tempat yang ternaungi pohon-pohon besar dan hanya butuh sinar matahari sedikit. Maka tempat yang teduh seperti di beranda rumah, teras belakang rumah atau di ruangan keluarga menjadi tempat yang cocok bagi Anthurium."Daun Anthurium akan berubah menguning, istilahnya terbakar jika terkena sinar matahari secara terus menerus dalam waktu lama,” kata Ahmad Fauzi. Keindahan anthurium yang ditempatkan di taman rumah sebaiknya berdekatan dengan pohon besar yang bisa menaunginya atau jika tidak ada gunakan parenet cukup 75% saja. Untuk tanaman yang berada di dalam rumah, ada baiknya setiap 1—2 minggu sekali di keluarkan pada pagi hari sekitar 15 menit agar terkena sinar matahari langsung. “Penyiraman bisa dilakukan sehari sekali. Jika cuaca panas bisa dua kali, pagi dan sore,” uarai Novi. Jika media tanamnya masih basah, sebaiknya penyiraman dilakukan 2 hari sekali. Sedangkan untuk tanaman yang berada di teras rumah menurut Fauzi sebaiknya sering diputar posisinya sehingga tanaman bisa tumbuh seimbang. Agar daunnya tetap indah, bunga yang muncul pada Anthurium daun biasanya sengaja dibuang jika tidak untuk keperluan bibit. Namun sebaliknya terhadap Anthurium bunga. Bagi pemilik Anthurium daun, Novi menyarankan, agar tampak mengkilap, daunnya bisa dibersihkan dengan menggunakan susu. Caranya, bersihkan daun dengan air, lalu olesi atau semprotkan cairan susu tersebut ke daun dan kemudian daun dilap hingga kering. Namun car aini tidak perlu dilakukan tiap hari lantaran bisa mengikis berapa lapisan yang dibutuhkan daun agar jadi keras. Keindahan struktur daun dan bunganya juga tidak terlepas dari cara pemupukannya. Pupuk diberikan sesuai dengan kebutuhan. “Gunakan pupuk NPK seimbang secara rutin dengan dosis kecil atau 2 gram per liter air,” kata Ahmad Fauzi. Larutkan pupuk dalam air dan disiramkan ke tanaman dan jangan sampai mengenai daunnya. Sementara Novi menyarankan menggunakan pupuk slow realease. Penggunaannya pun tidak banyak dan cukup diberikan sekali dalam 3 bulan.

Tidak ada komentar: